Rabu, Juni 11, 2008

Who's the man.

Saturday, June 07, 2008

Ada yang nyadar apa ngga ya, isu pembubaran Ahmadiyah yang tentunya paling lantang disuarakan oleh para umat muslim di Indonesia selama lebih dari setahun belakangan ini, dimana FPI menjadi salah satu organisasi yang (kalau bukan yang paling) lantang dalam menyuarakan pembubaran Ahmadiyah. Justru sekarang menjadi sasaran unjuk rasa yang sebagian besar juga disuarakan oleh organisasi muslim lainnya. Dan ironisnya ini semua karena tindakan FPI ketika ingin menunjukan rasa protesnya terhadap Ahmadiyah.

Dan uniknya secara kuantitas, respon negatif kepada FPI justru jauh lebih besar daripada respon negatif kepada jemaat Ahmadiyah. Disini gw akan coba analisa fenomena unik ini. Intinya gw akan coba membahas apa yang dilakukan Ahmadiyah dan apa responnya, juga apa yang dilakukan FPI dan apa respon yang didapat. dan kesimpulan yang didapat nanti mungkin akan cukup menarik.

AHMADIYAH

Gw bukanlah ahli dalam soal agama apapun (heck, i don't even have one) tapi pada dasarnya Ahmadiyah mempunyai perbedaan yang cukup mendasar dalam cara mereka memandang Islam, yaitu tentang status Mirza Ghulam Ahmad yang sepertinya bertentangan dengan status Nabi Muhammmad sebagai nabi terakhir. dan inilah satu-satunya masalah tentang Ahmadiyah. mereka dikatakan salah karena mereka percaya hal yang berbeda dengan umat muslim mayoritas. mereka tidak melakukan perbuatan nyata yang buruk. mereka tidak memaksakan ajaran mereka. THEY SIMPLY BELIEVE IN A DIFFERENT WAY. dan memang faktanya kepercayaan/believe dalam sebuah agama (iman) adalah hal yang sangat penting bagi beberapa orang. sehingga perbedaan pandangan terhadap suatu kepercayaan bisa dianggap sebagai penghinaan terhadap kepercayaan yang itu.

FPI

Sebagai organisasi Muslim yang tentunya menganut ajaran muslim umum/garis besar/mayoritas, tentunya FPI tidak mempunyai masalah apapun tentang kepercayaan mereka terhadap Islam. Jadi masalah pada FPI bukanlah pada apa yang mereka percayai (seperti pada Ahmadiyah) tetapi kepada apa yang mereka lakukan, yang mereka yakini adalah manifestasi dari apa yang mereka percayai, dan yang juga adalah kebiasaan dari organisasi mereka.

mereka menyerang/merusak secara fisik. baik bangunan ataupun manusia yang mereka pikir bertentangan dengan nilai islam. dan itu terjadi lagi di Monas. mereka menyerang AKKBB yang mereka asumsikan mendukung keberadaan Ahmadiyah. sekarang merekalah yang menuai protes yang sebagian besar dilangsungkan oleh sesama organisasi Islam. protes yang sebegitu besar, sehingga tuntutan masyarakat bukan hanya (tentunya) agar para pelaku ditindak secara hukum. tapi tuntutan untuk membubarkan FPI.

1. Apa sebenarnya kesalahan yang dilakukan FPI di Monas 1 juni 2008 kemarin?

Q: Gw ngeliat ada 3 kesalahan besar:

-Kesalahan kriminal: Tentunya semua orang yang menyerang dan melukai sesama tanpa ada alasan mempertahankan diri sudah jelas dikatergorikan sebagai tindakan kriminal

-Kesalahan konstitusional: Kesalahan ini bukanlah kesalahan penuh yang dilakukan oleh FPI dan tidak terjadi secara ekslusif pada kejadian di Monas saja, tetapi kesalahan ini melibatkan semua pihak yang berniat untuk membubarkan Ahmadiyah.

-Kesalahan nilai religius: Tindakan FPI mencemarkan Islam, Mengaitkan Islam dengan kekerasan, Mengaitkan Islam dengan agama yang keras kaku yang dengan seenaknya bisa menindak dan menghancurkan hal apapun yang dianggap berbeda dengan ajarannya tanpa mengindahkan aturan-aturan dan undang-undang yang berlaku.

Sekarang kita akan melihat, pihak-pihak mana saja yang merespon kejadian Monas berdasarkan klasifikasi kesalahan di atas.

-Kesalahan kriminal: Disini satu-satunya pihak yang berperan untuk menindak adalah Polisi. karena dalam mengatasi kejadian Monas polisi sama sekali tidak mempertimbangkan bagaimana kejadian itu mencemarkan Islam atau tidak, dan apakah tindakan tersebut melanggar Konstitusi atau tidak, tapi hanya sebatas pelanggaran pidana berupa penganiyaan dan penyerangan. Dan GW juga termasuk disini. dan mungkin juga para mahasiswa

-Kesalahan Konstitusional: Cuma satu nama yang terpikirkan di bagian ini Gus Dur. Sedikit sekali pihak yang mencoba membahas dari sudut pandang ini, bagaimana sesuai dengan Konstitusi Indonesia yang menjamin setiap warga negara untuk memeluk keyakinannya masing-masing. komnas HAM sepertinya akan berperan dari sudut pandang ini tetapi belum ada langkah/tindakan yang signigikan. Dan GW juga termasuk di sini.

-Kesalahan nilai religius: Tentu satu-satunya yang akan berperan di sini adalah ormas-ormas Islam yang menganggap tindakan FPI telah mencemarkan Islam dengan anarkisme di Monas kemarin. tidak akan ada pihak lain yang cukup peduli akan kesalahan yang satu ini, termasuk Gw.

2. Kesalahan FPI apa yang paling banyak mendapatkan respon?

Q: Secara sadar atau tidak sadar kesalahan nilai religius lah yang paling banyak. Anarkisme bukanlah yang membuat kasus ini heboh. anarkisme yang menyebabkan wanita dan pria dianiaya, berdarah, dan harus menerima beberapa jahitan bukanlah yang membuat kasus ini heboh. Penghancuran dan perusakan materil yang terjadi bukanlah yang membuat kasus ini heboh. karena kasus anarkisme sudah banyak terjadi di negeri ini, ada yang dilakukan oleh mahasiswa yang menolak kebijakan pemerintah. ada yang dilakukan oleh masyarakat yang menentang hasil pilkada, pilgub, atau pemilu. sehingga tindakan kriminal (anarkisme) bukanlah kesalahan UTAMA. Yang membuat kasus ini menjadi sangat heboh adalah subjeknya. Front Pembela Islam adalah organisasi yang sangat memperjuangkan nilai Islam. dan mengatasnamakan Islam dalam setiap operasinya, sehingga setiap kali kita membaca artikel tentang "FPI yang anarkis", maka secara sadar tidak sadar masyarakat membaca "Islam yang anarkis". Kesimpulannya yang membuat kasus ini sangat heboh bukanlah tindakan dan dampak dari anarkisme yang terjadi, tapi fakta menyedihkan bahwa tindakan FPI telah menurunkan derajat Islam, menjadi agama yang anarkis.

3. Kenapa reaksi yang paling keras justru datang dari ormas Muslim, tidak perduli apakah mereka menentang atau mendukung Ahmadiyah?

Q: Sesuai dengan analisa diatas, tentunya yang paling perduli ketika Islam dikaitkan dengan kekerasan, adalah masyarakat muslim dan ormas-ormas muslim sendiri. ini menunjukan pada akhirnya, tidak perduli apakah Ahmadiyah memang penghinaan bagi Islam atau tidak. Satu hal yang pasti yaitu FPI sendiri telah juga merendahkan islam

4. Kalau begitu kenapa tidak ada elemen masyarakat lain yang turut merespon tindakan FPI dari kesalahan kriminal atau kesalahan konstitusionalnya?

Q:` Kebanyakan berpikir bahwa masalah kriminal adalah urusannya polisi. Sehingga kalau polisi sudah mengambil tindakan. tidak ada lagi yang perlu diperjuangkan. Untuk masalah konstitusional dibutuhkan pemikiran-pemikiran kritis dan dan cenderung kontroversial tentang kehidupan beragama untuk benar-benar membedah masalah keberadaan, status, dan tindakan untuk Ahmadiyah, dan sepertinya belum ada orang-orang yang cukup berani menyentuh sudut pandang ini. Kecuali tentunya Gus Dur. mungkin mereka semua takut masuk neraka.

5. Mempertimbangkan reaksi dari masyarakat muslim, jika bisa diukur, apakah berarti penodaan islam yang dilakukan FPI sama buruknya dengan penodaan islam yang diasumsikan dilakukan Ahmadiyah? Apakah mengaitkan Islam dengan kekerasan dan mengatasnamakan Islam untuk anarkisme adalah penodaan yang sama buruknya dengan kepercayaan yang "menyerang" ajaran bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang terakhir?

Q: Ini adalah pertanyaan yang tidak bisa gw jawab dengan objektif. karena gw punya pandangan yang sangat beda tentang konsep agama dan tuhan, tentu gw akan melihat dari sudut pandang praktikal bahwa agama memang dapat membutakan orang dan mendorong untuk melakukan TINDAKAN yang bodoh. Karena itu dengan sangat mudah gw akan mengatakan bahwa apa yang dilakukan FPI jauh lebih salah daripada Ahmadiyah. Bahkan menurut gw Ahmadiyah gak melakukan kesalahan apapun. Karena mereka hanya melakukan apa yang mereka percaya. dan asal mereka tidak mengganggu atau menyakiti orang lain, mereka bisa mempercayai apapun yang mereka mau.

Tapi dari sudut pandang agama, pertanyaan no 5 di atas blm terjawab. siapa yang salah? atau siapa yang lebih salah? silahkan para pemuka agama Muslim, terutama MUI coba duduk dan berpikir tentang ini. setelah dapat jawabannya mungkin anda bisa mengadakan konferensi pers dan menjernihkan masalah ini, dan menjernihkan pandangan orang Muslim di Indonesia. Sehingga posisi Islam yang terjepit di tengah FPI dan Ahmadiyah dapat terlihat dengan jelas.

Untuk memberikan gambaran yang seobjektif mungkin untuk pertanyaan no.5, gw akan memasukan beberapa pendapat dari rekan-rekan muslim.

Tidak ada komentar: